Nama : Priyanggoro Dwi H
NIM : 11410100031
Dosen : Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.
Prodi : S1 Sistem Informsai STIKOM Surabaya


IP Private & IP Public

  • IP Private : 
IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT.
-Digunakan untuk pribadi
  • IP Public : 
IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet.
- Memiliki biaya sewa
- Dapat diakses pengguna lain
- Biasanya digunakan oleh database yang sebagai pelayanan public


Pengelola IP ==> APNIC (Asia Pasific Information Center)
Sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS).
Memiliki tugas untuk membagi blok IP dan AS (Autonomous System) kepada para ISP di kawasan Asia Pasific, dan authoritative registration server (Whois) dan reserve domains (in-addr.arpa).

3 Kategori Pengalamatan IP
  • Classfull Addressing = pengalamatan berdasarkan kelas tanpa subnetting
  • Subnetted Classfull  Addressing = pengalamatan dengan subnetting
  • Classless Addressing = pengalamatan dengan subnetting selain ( 8,16,24 ==> Classfull )   
WINS proxy & DNS proxy:
- WINS proxy digunakan untuk broadcast dalam 1 area
- DNS proxy digunakan untuk broadcast dalam area jangkauan luas

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
- Layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada computer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP tersebut yaitu DHCP server, sedangkan computer yang meminta nomor IP yaitu DHCP Client.
- Sistem dari DHCP:
Saat kedua DHCP Client dihidupkan maka computer tersebut mekukan request ke DHCP Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

WIMAX
- Standart komunikasi wireless yang dirancang untuk menyediakan kecepatan data 30-40 Mbps, pada tahun 2011 telah di update kecepatannya hingga 1 Gbps untuk fixed station.
- Standart BWA WIMAX yang diberikan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering(IEEE) adalah 802.16
- WiMAX memiliki 3 profil spectrum berlisensi 2,3GHz,2,5GHz, dan 3,5GHz yang bertujuan untuk mendorong standarisasidan penurunan biaya.



Nama : Priyanggoro Dwi H
NIM : 11410100031
Dosen : Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.
Prodi : S1 Sistem Informasi STIKOM Surabaya


Subnetting

Subnetting adalah proses membagi network menjadi beberapa sub-network yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP address kelas A, IP address kelas B dan IP address kelas C. dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi dapat mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Mengapa perlu menggunakan subnetting?

  1. Untuk mengefisienkan alokasi IP address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP address
  2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik uang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
  3. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network

contoh kasus :
Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:

Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:

Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255

Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:

Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255

Dengan demikian dengan subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.
 

Nama : Priyanggoro Dwi H
NIM : 11410100031
Dosen : Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.
Prodi : S1 Sistem Informasi STIKOM SURABAYA



Komponen Internet Layer

·         IP Protocol
1.  Addressing Convention
2.  Diagram Format
3.  Packet Handling Convention
·         ICMP Protocol
1.  Error Reporting ( menampilkan pesan kesalahan sebagai feedback )
2.  Router Signaling ( menampilkan informasi untuk bertukar informasi )
·         Routing Protocol
1.  Path Selection ( untuk LAN maks 3 Router )
2. OSPF ( untuk menghubungkan 1 AS (Autonomous System) number ke beberapa Router )
3.  BGP ( untuk menggabungkan 2 AS (Autonomous System) yang berbeda ) 

ICMP
1.  Digunakan oleh Host, Router, Gateway untuk mengirimkan pesan-pesan kesalahan
2.  Bertugas untuk mendukung tugas protocol lain
3.  Tidak menggunakan port seperti TCP

Perbedaan TCP & UDP
·         TCP ( Transmission Control Protocol ) : transport datanya terkontrol
·         UDP  ( User Datagram Protocol ) : transport data tidak terkontrol tetapi lebih cepat sampai pada tujuan

ARP & RARP
·         ARP
Bertugas mencari MAC address/physical address dengan alamat IP tertentu
·         RARP
Bertugas mencari logical address dari physical address

IP Class
Terdiri dari : A, B, C, D

1.  A, B,dan C : digunakan untuk pengamatan jaringan

2.  D : digunakan untuk pengamatan multicast

3.  E : Sebagai cadangan
 


Bentuk kiriman paket data:
Unicast : pengiriman paket ke satu penerima
Multicast : pengiriman ke sekelompok node tertentu dalam jaringan
Broadcast : pengiriman ke semua bagian
Anycast : pengiriman paket ke salah satu dari sekelompok node dalam jaringan


Net Masking
-          Untuk membedakan network id dan host id
-          Network id menggunakan net masking binary 1, sedangkan host id binary 0



--- Tips Mengecek Jaringan ---
1.      Lihat konfigurasi IP
2.      Uji koneksi PC (PING pada IP yang terdapat pada PC sekitar)
3.      Cek pada Gateway
4.      Uji koneksi Gateway

Nama : Priyanggoro Dwi H
NIM : 11410100031
Dosen : Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.
Prodi : S1 Sistem Informasi STIKOM SURABAYA



Switch terbagi menjadi 2 jenis: 
1. Managed Switch (Tidak perlu dikelola )   
2. Unmanaged Switch (Bisa dikelola, bisa di program / configure lebih lanjut)

 Perbedaan kedua jenis switch tersebut antara lain dalam hal :
  1. Instan / Simple, Switch Unmanage simpel dan mudah digunakan (langsung pakai) pada switch Manage belum tentu bisa langsung digunakan (perlu dilihat Konfiguasi yang ada didalamnya).
  2. IP Address, Umumnya switch manage mempunyai Alamat IP dan switch unmanage tidak ada.
  3. Harga, Switch Unmanage umumnya lebih murah dari Switch Manage
  4. VLAN Support, pada switch Unmanage (biasa) semua Port berada dalam jaringan yang sama, koneksi yang ada di sebuat port akan langsung disebar kesemua Port yang ada. Sementara pada Switch Manage, tidak semua Port saling terhubung karena tergantung konfigurasi VLAN yang sudah dilakukan.
  5. Configurable, (Dapat tidaknya di konfigursi). switch Unmanage umunya langsung dipakai, tidak bisa di konfigurasi (plug and play), Switch Manage bisa di konfigurasi umumnya melalui : Port Serial (com), Web, Telnet, dll.
  6. Fungsionalitas, pada switch unnamage hubungan swicth ke switch tidak merubah topologi jaringan yang ada, semua PC akan tetap berada dalam jaringan (network) yang sama. Pada Switch Manage hubungan switch ke Switch bisa menghubungkan banyak Network yang berbeda (VLAN) antara kedua Switch yg ada.
  7. Standar VLAN (IEEE 802.1Q, VLAN tagging) pada Swicth Manage Support ke berbagai perangkat, seperti Router. Sehingga Konfigurasi VLAN di Switch Manage bisa dibaca di perangkat lain yang support VLAN. Pada Switch unmanage hal ini tidak bisa dilakukan.

Fungsi Switch terdiri dari:
1.      Addressing learning
2.      Forward / Filter-Decision
3.      Loop avoidance


 Maksud pada default configurasi pada Catalyst 1900 dan 2950
·         IP  address : 0.0.0.0
·         CDP : Enabled
·         100 base T : auto negotiate duplex mode
Maksudnya :
1.       100 adalah kecepatannya, base adalah Band nya, T adalah Twisted Pair
2.       Autonegotiate (Terdiri dari Simplex, Implex, Duplex)
·         Spaning Tree : Enabled
Maksudnya :
1.      Untuk menangani data loop di jaringan
2.      Untuk menanggulangi broadcast yang berlebihan
3.      Untuk menstabilkan MAC Address Table
·         Console Password : None



Transmitting Frames :
1.      Cut-Trough (switch checks destination address and immediet)
2.      Store and Forward (switch check the first 64 bit)
3.      Fragment Free (complete frame is receive and checked before forward)



Nama : Priyanggoro Dwi H
NIM : 11410100031
Dosen : Anjik Sukmaaji S.Kom., M.Eng.
Prodi : S1 Sistem Informasi STIKOM SURABAYA


Cluster Network : sekelompok jaringan yang dikumpulkan menjadi satu

HUB dan Switch
1. Hub
-Hub hanya bisa di layer 1 dari arus ke bits
-Hub merupakan port sharing
2. Switch
-Switch merupakan dedicated bandwitch (bandwitch tidak dibagi2)
-Mampu memisahkan network collision (menghalangi jalan) menjadi domain collision


Perangkat keras yang mampu menghalangi network collision:
1. Switch
2. Router 

Switch & Bridge
Perbedaan pada kedua perangkat tersebut :
  1. Bridge memiliki 2 port
  2. Switch multiple port
Persamaan :
Kedua perangkat tersebut berada pada layer 2



















Console type cable : digunakan menghubungkan perangkat jaringan ke komputer
  • Perbedaan kabel Cross dan Straight:
Cross mampu menghubungkan:
     Ø  PC - PC
     Ø  Router - Router
     Ø  Router - PC
Kable Cross mampu menghubungkan PC dan Router karena memiliki interface yang sama
Straight mampu menghubungkan:
     Ø  PC - Hub
     Ø  PC - Switch